SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos

Jalan Umum Ke Gereja Santo Patrisius Gunung Nona, Terkendala Krisis BBM

Ambon, SirimauPos – Jalan Umum ke Gereja Santo Patrisius Gunung Nona, Kelurahan Benteng Kecamatan Nusaniwa Kota Ambon kini belum bisa diaspal dan baru masuk tahap penimbunan dan pengerasan. Hal itu dikatenakan pelaksana proyek tersebut terkendala pengadaan BBM non subsidi dari Pertamina.

Kendati demikian pihak PPTK Dinas PUPR Kota Ambon optimis akan diselesaikan diselesaikan dalam Waktu dekat.

Proyek Revitalisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Ambon di jalan umum RT 06/RW 07′ hingga kini baru masuk pada tahap pekerjaan yaitu star pemadatan untuk permukaan.

Proyek revitalisasi ini konon katanya akan dikerjakan setelah cuaca di kota ini mendukung.

Kepala dinas PUPR Kota Ambon, Melianus Latuihamallo membenarkan kalau, tahap pertama yang tengah dikerjakan saat ini berupa star baru pemadatan.

Sementara kerja dimulai dari proses pemadatan jadi belum bisa diaspal, jadi ada sementara kerja untuk pemadatan permukaan, ” ujar, Melly Latuihamallo kepada media ini di ruang kerjanya, Senin (09/10/23).

Proses pemadatan pada proyek revitalisasi ini, baru dilaksanakan pada hari Selasa 03 Oktober 2023. Proses ini baru terlaksana lantaran faktor kondisi cuaca yang tidak menentu dan/atau hal lainnya. Namun PUPR Kota dalam menuntaskan kegiatan revitalisasi memperhitungkan cuaca yang sangat mendukung.

Menurut Melianus, proyek revitalisasi ini akan diselesaikan dalam waktu dekat dengan memakan waktu sekitar lima hari masa kerja.

“Jalan umum yang mengarah ke geraja Santo Patrisius sementara dikerjakan jadi masyarakat bisa menunggu karena prosesnya tidak sekaligus dihotmiks, karena ada pemadatan dan perbaikan besnya karena besnya dari lapennya sudah tidak ada lagi, jadi kita prosesnya pemadatan untuk bes bawah sampai selesai dulu. Jadi mungkin kedepan beberapa hari kedepan aktifitas masyarakat untuk Melawati jalan ini agak terganggu dilokasi proyek revitalisasi ini, karena nanti ada proses pengaspalan dan hotmiks,” urai Malianus.

Untuk itu dirinya selaku penanggungjawab terhadap pelaksanaan proyek ini, meminta kepada masyarakat supaya memberikan dukungan dan saling pengertian jika kegiatan segerah dilaksanakan supaya aktivitas masyarakat tentunya dibatasi jika terjadi pengaspalan dan hotmiks.

“Khusus untuk kenderan bermotor dan kendaraan pribadi roda empat masih bisa diperkenankan melewatinya apabila dalam proses pengaspalan dan hotmiks tetapi untuk kendaraan jenis mobil tengki air, mobil trayek dan jenis Mobil BBM dilarang untuk melintas, karena pemadatan belum normal maka mobil jenis yang disebutkan dilarang melewatinya apabila disaat proses kegiatan berjalan, termasuk aktivitas masyarakat penjalan kaki, dan waktu kerja kurang lebih sekitar lima hari kerja dan sudah menempati alat berat,” jelas Latuihamallo.

Pihaknya juga berharap ketika alat berat yang digunakan untuk proses pengoperasian diharapkan bangunan dan/atau pondok yang berada didepan pertigaan supaya untuk sementara dipindahkan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pergerakan alat berat pengaspalan dan hotmiks.

“Kita minta pengertian warga yang punya pondok disitu supaya bisa sementara waktu memindahkan bangunannya karena bisa menganggu aktivitas pergerakan alat berat, “harap Sahusilawane, pimpro proyek revitalisasi jalan umum yang mengarah ke gereja Santo Patrisius Gunung Nona Ambon.

Sementara itu, Simon Leuwlelek, salah seorang warga dikawasan itu mengapresiasi kinerja dari dinas PUPR Kota Ambon.

“Sebagai warga sekitar saya mengapresiasi langkah yang dilakukan PUPR Kota, jika jalan ini sudah normal maka perekonomian masyarakat bisa berjalan dengan baik, “kata Simon.

Dirinya menambahkan, kita tidak bisa membayangkan bagaimana penderitaan warga di lingkungan RT 06/07 ketika pemenuhan air bersih. Padahal ada sarana jalan, karena kondisi jalan yang rusak, mobil tengki air yang masuk kesini harga bayarnya sudah tidak normal, yang biasanya Rp 150.000 kini naik menjadi Rp 250.000, kenapa mahal karena jalan yang mesti dilalui, memerlukan tenaga ekstra,” ujar Simon.

Penantian panjang dari warga dikawasan itu terhadap perbaikan jalan ini sudah cukup lama yaitu sejak 2016 jalan ini pernah di janjikan penjabat Walikota kala itu (Franky Papilaya) untuk diperbaiki dan mimpi ini bisa diwujudkan Dinas PUPR kota memasuki akhir tahun 2023, disaat kepemimpinan Kadis Melianus Latuihamallo, ini sebagai persembahan pemerintah kota Ambon kepada masyarakat di lingkungan RT 06/07., Terimakasih perintah Kota dan Dinas PUPR Kota Ambon. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *