Ambon, Sirimaupos.com- Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Dr. dr. Bertha Jean Que, Sp.S., M.Kes mengharapkan Pemerintah Daerah Maluku dan Kabupaten/Kota di Maluku dapat meningkatkan kualitas pendidikan dasar untuk anak-anak di Maluku. Pasalnya, sampai dengan saat ini Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpatti 50 persen masih dodominasi oleh mahasiswa dari luar Maluku.

Harapan tersebut diungkapkan, dr. Bertha saat diwawancarai wartawan terkait dengan kuota penerimaan mahasiswa baru melalui jalur UTBK SNBT yang sementara digelar di Unpatti, Jumat (2/5/2025) di Kampus Fakultas Kedokteran Unpatti.

Menurutnya, salah satu faktor yang menghambat masuknya anak-anak Maluku di Fakultas Kedokteran Unpatti adalah soal kualitas pendidikan, dimana dalam UTBK SNBT ternyata siswa lulusan sekolah-sekolah di Maluku banyak yang tidak memenuhi passing grete yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
Dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2025, Fakultas Kedokteran Unpatti telah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah agar sekolah dapat mengirimkan siswa-siswa yang berprestasi untk masuk di Fakultas Kedokteran Unpatti, karena semakin banyak kuota mahasiswa diisi oleh anak-anak Maluku, maka sudah tentu akan melhirkan dokter-dokter muda yang siap memgabdi di Maluku.

Namun, jika kuota mahasiswa Fakultas kedokteran Unpatti lebih banyak diisi oleh mahasiwa asal dari luar Maluku, maka suatu ketika, setelah menyelesaikan pendidikan sudah tentu mereka kembali ke tempat asal mereka dan tidak mengabdi di Maluku.
Dirinya berharap, Pemerintah Daerah Maluku dan Kabupaten/Kota yang ada di Maluku dapat meningkatkan kualitas pendidikan dasar bagi siswa sehingga, kuota yang disiapkan di Fakultas Kedokteran Unpatti dapat diisi lebih banyak oleh mahasiswa asal Maluku.
“Untuk mahasiswa yang masuk melalui SNBT maupun jalur SNBP ini kan yang dibayar cuma Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan tidak dikenakan biaya lain-lain seperti IPI (Iuran Pengembangan Istitusi). Untuk Fakultas kedokteran jika masuk melaui SNBT maka UKT nya hanya sebesar Rp 14 juta, tetapi jika melalui jalur mandiri maka harus bayar biaya tambahan yang ditetapkan oleh kementrian,” katanya.
Iuran pendidikan institusi, atau lebih sering disebut Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI), adalah biaya tambahan yang dikenakan kepada mahasiswa, terutama yang diterima melalui jalur seleksi mandiri di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Biaya ini berbeda dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan per semester. IPI/SPI digunakan untuk pengembangan fasilitas, sarana prasarana, dan kegiatan di kampus dimana besarnya biaya ini ditetapkan melalui Kementrian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi.
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Unpatti drg Kristiana Rialine Titaley, MIPH, PhD mengemukakan sejak Fakultas Kedokteran dibuka di Unpatti, sudah melahirkan 526 dokter.
Untuk periode April 2025, Fakultas Kedokteran Unpatti menggelar Yudisium Dokter Angkatan XXXIV pada sebanyak 54 orang dokter baru yang diwisudahkan pada periode April 2025.
Sementara untuk penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran khususnya program studi kedokteran gigi, syarat penerimaan untuk program studi baru adalah 25 orang. Dengan demikian, para siswa diharapkan memperiapkan diri dengan baik sehingga kuota penerimaan mahasiswa kedokteran Unpatti bisa diisi oleh mahasiswa-mahasiswa dari Maluku. (*)
















