SirimauPos
SirimauPos

Jadi Peserta Diklat Sesdilu Internasional, Empat Negara Anggota Melanesian Spearhead Groups Berkunjung ke Maluku

Ambon, Sirimaupos.com – Rombongan Peserta Diklat Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-76 dan peserta Diklat Sesdilu Internasional anggota Melanesian Spearhead Groups (MSG) yaitu Fiji, Kepulauan Solomon, Papua New Guinea dan Vanuatu, melaksanakan kunjungan lapangan di Provinsi Maluku.

Kunjungan lapangan tersebut berlangsung dari Senin (10/6) hingga Sabtu (15/6/2024). Informasi yang dihimpun dari Humas Pemda Maluku menyebutkan bahwa untuk melakukan agenda kunjungan perwakilan negara-negara tetangga di pasifik selatan itu, rombongan yang dipimpin oleh Mohammad K. Koba selaku Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Kapusdiklat) kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan menggelar audiensi dengan Pemerintah Provinsi Maluku, Rabu (12/6/2024) yang berpusat di Aula Lantai 7 Kantor Gubernur Maluku.

Hadir juga pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur Maluku Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU, Plh Sekretaris Daerah Maluku, Staf Ahli, Asisten Sekda, dan Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia Mohammad K. Koba dalam audence tersebut memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku atas sambutannya yang sangat hangat dan luar biasa.

Dirinya menjelaskan bahwa kunjungan lapangan yang dilakukan ini berfokus penguatan potensi Provinsi Maluku pada beberapa sektor yakni Perikanan, Penanggulangan Bencana, Pendidikan dan kebudayaan, UMKM , pariwisata, serta interkonektivitas.

Sementara itu, di tempat yang sama Sadali Ie, atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Kementerian Luar Negeri atas dipilih dan ditetapkan Provinsi Maluku sebagai tujuan tempat dilaksanakannya kunjungan lapangan Peserta Diklat Sesdilu Angkatan 76.

“Kunjungan ini merupakan momentum strategis dalam rangka mempererat dan meningkatkan sinergitas antara Pemerintah Provinsi Maluku dan Kementerian Luar Negeri untuk menjadikan Pembangunan Maluku sebagai bagian dari Diploma Indonesia, di Dunia Internasional,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Provinsi Maluku ini memiliki luas wilayah yang didominasi laut sebanyak 92,4% atau setara dengan 648.313km, dan daratan hanya 7,6% 54.185km.

“Maluku memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, walaupun dengan cakupan daratannya yang hanya 7,6%, memiliki potensi Sumber Daya Alam berupa tambang, minyak, gas bumi, perkebunan dan perikanan dimana memiliki 3 Wilayah Pengelolaan Perikanan yakni, 714, 715 dan 718,” jelas Sadali.

Meskipun memiliki potensi Sumber Daya Alam yang berlimpah, hal ini belum bisa dimanfaatkan secara optimal, ia berharap peserta diklat Sesdilu ini, bisa menjadi agen-agen dalam rangka membangun Maluku kedepan yang lebih baik, dengan memanfaatkan semua potensi sumber daya alam baik laut maupun darat.

“Dipenghuhujung pembangunan jangka panjang daerah 2005-2025, Provinsi Maluku mengalami kemajuan pembangunan yang signifikan, walaupun dihadapkan dengan berbagai krisis, untuk menghadapi pembangunan jangka panjang Selaras Dengan Visi Indonesia Emas 2045, pembangunan Maluku 20 Tahun kedepan diarahkan untuk mewujudkan visi dimaksud, dengan Visi : Maluku Maju, Inklusif, dan Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Kepulauan,” terangnya.

Searah dengan kebijakan pemerintah pusat, Sadali mengatakan, transformasi merupakan hal mutlak dalam mewujudkan visi kedepan, baik dalam aspek sosial, ekonomi maupun tata kelola pemerintahan.

“Oleh karena itu perlu pula dibangun berbagai landasan transformasi yakni keamanan demokrasi, stabilitas ketahanan sosial budaya dan ekologi, serta dibutuhkan pula gerakan implementasi yang meliputi pengembangan wilayah yang merata dan berkeadilan, sarana dan prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan, serta pembangunan yang berkesinambungan,” jelasnya.

Dalam konteks percepatan pembangunan, Sadali menyampaikan, diperlukan berbagai upaya terobosan yang dapat secara berkelanjutan meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan memanfaatkan peluang kerjasama luar negeri oleh karena itu dirinya berharap, agar kunjungan ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai dinamika pembangunan daerah, serta peran diploma dalam konteks pembangunan nasional dimana Maluku dijadikan sebagai studi kasus.

“Pengenalan tentang potensi dan permasalahan pembangunan Maluku dalam kegiatan ini, diharapkan dapat terus ditindaklanjuti antara Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Daerah, oleh karena itu sehingga nantinya dapat duduk bersama, merumuskan langkah-langkah strategis untuk mempercepat pembangunan Maluku dan indonesia sebagai tindak lanjut konkrit dari kunjungan lapangan ini,” harap Sadali.

Mewakili Pemerintah Provinsi Maluku, dirinya yakin bahwa kegiatan ini adalah bagian dalam meningkatan kesejahteraan Maluku secara khusus dan Indonesia secara umum.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Penyerahan Plakat dari Penjabat Gubernur Maluku kepada Kapusdiklat Kemenlu dan foto bersama. (*)