SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos

Unpatti Terapkan SIP KKN Perdana, Pendaftaran, Pelaporan Hingga Penilaian Berbasis Aplikasi

Ambon, Sirimaupos. com – Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon resmi menerapkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis aplikasi SIP KKN pada angkatan ke-52 tahun ini. Program digitalisasi pengabdian masyarakat tersebut melibatkan 2.074 mahasiswa, dengan 2.003 di antaranya telah tervalidasi secara resmi dalam sistem.

Ketua pengelola KKN Unpatti, DR Sami Ritiauw, menegaskan bahwa penerapan SIP KKN merupakan terobosan pertama kalinya dilakukan di kampus tersebut, di mana seluruh tahapan kegiatan KKN mulai dari pendaftaran, komunikasi, hingga pengunggahan laporan akhir dilakukan melalui aplikasi.

“Kuliah berbasis aplikasi SIP KKN ini pertama kali dilakukan. Proses pendaftaran, komunikasi, sampai upload laporan akhir dilakukan di website. Nilai juga diunggah secara online, sehingga mahasiswa bisa mendownload dan menyimpannya secara pribadi,” kata Ketua pengelola KKN, Sami Ritiauw saat menyampaikan laporan pada acara pembukaan pembekalan KKN Unpatti, Kamis (2/10/2025) di aula gedung pengabdian kepada masyarakat.

Menurutnya, digitalisasi ini menandai kemajuan signifikan Unpatti karena mampu meniadakan praktik antrean manual yang selama ini membebani mahasiswa saat memasukkan laporan akhir.

“Lewat aplikasi ini, mahasiswa tidak lagi antre untuk memasukkan laporan. Inovasi ini membuat Unpatti bisa berdiri sejajar dengan universitas besar seperti UI dan Gadjah Mada yang sudah menerapkannya lebih dahulu,” kata Sami Ritiauw.

Ritiauw juga mengungkapkan apresiasi kepada rektor Unpatti melalui Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat Unpatti atas keberhasilan transformasi ini. Meski sebagian besar mahasiswa telah tervalidasi, masih ada puluhan mahasiswa yang belum menyelesaikan proses unggah dokumen sehingga diberikan kesempatan tambahan.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti, Prof Dominggus Male, menyebut bahwa pelaksanaan KKN kali ini tidak hanya sekadar digital, tetapi juga tetap menekankan pada penguatan karakter mahasiswa sesuai konteks sosial masyarakat Maluku.

“KKN kali ini berjalan sesuai tema dan karakter daerah Maluku. Mahasiswa diharapkan mampu memberikan penguatan terhadap peristiwa di masyarakat, sekaligus menjadi mediator di tengah kondisi sosial, termasuk di era digital dan media sosial yang rentan konflik,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dominggus Male.

Ia menambahkan, keberadaan mahasiswa di masyarakat harus menjadi sarana belajar sekaligus mengajar. Menurutnya, inilah makna utama dari KKN yang sejatinya merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat dan bagian penting dari Tri Dharma perguruan tinggi.

“Makna KKN adalah belajar dari masyarakat dan memberikan pelajaran kepada masyarakat. Ini bukti pengabdian yang nyata sebagai komponen Tri Dharma perguruan tinggi,” kata Prof Dominggus Male.

Pihak rektorat menegaskan bahwa digitalisasi KKN tidak akan mengurangi esensi kegiatan, melainkan justru memperkuat relevansi mahasiswa dalam menghadapi persoalan kontemporer. Salah satunya adalah tantangan literasi digital di tengah masyarakat yang kerap memicu konflik sosial.

Dengan 2.074 mahasiswa yang terjun langsung ke lapangan, KKN Unpatti angkatan 52 diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam penyelesaian masalah di masyarakat. Melalui aplikasi SIP KKN, seluruh aktivitas mahasiswa dapat terpantau secara sistematis dan terdokumentasi dengan baik.

Langkah digitalisasi ini juga dipandang sebagai peluang besar untuk meningkatkan kualitas manajemen akademik Unpatti sekaligus memperkuat citra kampus sebagai universitas regional yang siap bersaing secara nasional.

“Unpatti harus mampu menjawab tantangan zaman dengan inovasi. SIP KKN adalah bukti bahwa kampus ini tidak tertinggal dan justru sedang bergerak maju,” ujar Sami Ritiauw.

Program KKN berbasis aplikasi ini kini menjadi sorotan positif karena dianggap membuka ruang efisiensi sekaligus memperluas jangkauan akademik. Dengan sistem yang lebih transparan, mahasiswa dapat lebih fokus pada substansi pengabdian ketimbang terhambat urusan administratif.

Ke depan, pihak universitas berkomitmen untuk terus mengembangkan aplikasi SIP KKN agar tidak hanya berfungsi sebagai instrumen administratif, tetapi juga sebagai ruang dokumentasi, evaluasi, dan refleksi pembelajaran mahasiswa di tengah masyarakat.(*)


Dapatkan berita terbaru dari SIRIMAUPOS.COM langsung di ponsel Anda! Klik untuk bergabung di Channel WhatsApp kami sekarang juga.