Ambon, SirimauPos – Peristiwa memalukan di Kampus Universitas Pattimura kembali terjadi. Kali ini menimpa salah satu mahasiswi pada Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura berinisial AW yang dirayu untuk melakukan hubungan sex oleh oknum dosen berinisial AS.
AS adalah dosen pada Program Studi PPKn FKIP Universitas Pattimura yang saat itu baru selesai mengikuti seminar sementara AS berada di luar ruang seminar.
Peristiwa memalukan itu terjadi pada, Selasa (02/04/2024) sekitar pukul 12,00 WIT di kampus Program Studi PPKn Unpatti dimana saat bertemu itulah sang dosen merayu AW untuk melakukan hubungan intim di Hotel dengan iming-iming kalau dirinya akan membayar uang kost, uang semester maupun biaya hidup AW jika mau melayani nafsu bejadnya di ranjang.
Kendati AW telah menolak sang Dosen berulang-ulang kali, namun AS terus memaksa dan mengancam sang mahasiswi dengan berbagai rayuan sehingga AW merasa trauma untuk datang ke kampus .
Informasi tentang adanya pelecehan mahasiswi tersebut menyebar cepat di Kampus Universitas Pattimura melalui flyer yang disebarkan oleh aiansi mahasiswa. Para mahasiswa mengancam akan berdemo di Gedung rektorat maupun di gedung Dekanat FKIP Unpatti. Namun pada Rabu, (03/04/2024) aliansi Mahasiwa Pemerhati Kekerasan Seksual Universitas Pattimura menggelar mimbar bebas di kampus Program Studi PPKn, FKIP Unpatti dengan tuntutan: agar AS dipecat sebagai dosen, meminta aparat kepolisian menangkap dan memproses hukum AS, dan meminta pihak rektorat untuk memberikan garansi dan jaminan bagi mahasiswi yang mengalami trauma sehingga dapat menyelesaikan persoalan tersebut secara bijak.
Koordinator aksi aliansi mahasiswa, Risman Solissa melalui rilisnya yang diterima oleh Sirimaupos.com menyebutkan bahwa pihaknya sangat menyayangkan peristiwa pelecehan yang dilakukan oleh salah satu oknum dosen di kampus terbesar di Maluku ini, apalagi dilakukan oleh oknum dosen kepada mahasiswi yang sementara menjalani ibadah puasa
Ketua Program Studi PPKn FKIP Unpatti, DR Fatimah Syalana, S.Pd, M. Pd saat dikonfirmasi Sirimaupos.com, Rabu (03/04/2024) di ruang kerjanya, menyebutkan bahwa sebagai ketua Program studi dirinya sangat menyesalkan peristiwa yang terjadi karena imbas dari kemarin yang menimpah salah satu mahasiswi.
Dikatakan, demo anarkis yang dilakukan oleh aliansi mahsiswa apakah itu dari keluarga atau organisasi mahasiswa yang membecking demo tersebut karena awalnya cuma beberapa orang dan lama -lama menjadi banyak orang dan akhirnya menjadi anarkis. “Ini sangat disesalkan karena merupakan internal Prodi karena dosennya adalah ada di Prodi dan juga mahasiswi prodi angkatan 2021. Harusnya masalah ini diselesikan dulu di tingkat prodi dan yang pertama urusan mahasiswa adalah ketua program studi sementara untuk dosesn urusannya adalah ketua jurusan,” sesalnya.
Dikatakan, sampai saat ini peristiwa tersebut belum dilaporkan oleh mahasiswi kepada Prodi dan kalau sudah dilaporkan pihaknya akan memanggil dosen yang bersangkutan dan tidak mungkin dibiarkan berlarut-larut.
“Artinya kalau sudah dilaporkan kepada ketua prodi maka saya bisa ambil sikap dan bisa memanggil oknum dosen yang bersangkutan untuk diproses karena itu kekersan seksusl dalam tanda kutip sesuai demo tadi adalah verbal dan non verbal dimana ini merupakan pidana dan sebagai ketua prodi saya tidak mungkin membiarlan masalah tersebut berlarut-larut,” jelasnya.
Syalana mengemukakan, untuk menindaklanjuti masalah tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan internal dosen Prodi PPKn maupun pimpinan jurusan dan pimpinan fakultas untuk mengambil langkah-langkah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. (SP-01)
