Masohi, SirimauPos – Diduga ada indikasi pungutan liar (pungli) yang di lakukan oleh pihak sekolah SMP Negeri 7 Maluku Tengah dari orang tua murid pada bulan Januari 2023 mencapai puluhan juta rupiah.
Pungli tersebut dengan alasan untuk melakukan pemasangan boster jaringan internet berupa wi fi di sekolah sebagai produk jaringan area lokal nirkabel.
Informasi pungli yang di lakukan pihak sekolah melalui masing-masing wali kelas di SMP negeri 7 Malteng ini di terima media ini di Masohi dari sumber terpercaya yang juga merupakan orang tua murid di sekolah tersebut.
Menurut sumber yang tidak mau namanya di mediakan, membenarkan kalau pihak sekolah SMP Negeri 7 Malteng melakukan pungutan dari masing-masing orang tua murid sebesar Rp. 100.000 ribu rupiah per siswa pada bulan Januari 2023 lalu.
Sumber menjelaskan kalau saat bulan Januari itu ada arahan dari masing-masing wali kelas kepada semua siswa untuk segera membawa uang sebesar 100 ribu rupiah sesuai dengan arahan kepala sekolah kepada semua wali kelas.
Kalaupun ada siswa yang tidak membayar uang tersebut maka wali kelas memerintahkan siswa untuk segera pulang mengambil uang 100 ribu dan kalau tidak kembali dengan uang tersebut sesuai arahan maka siswa di suruh pulang dari sekolah, jelas sumber.
Menurut sumber kalau jumlah siswa di SMP Negeri 7 Maluku Tengah tersebut mencapai 400 lebih siswa.
Sehingga kalau di kalkulasi dengan besaran dana yang di pungut berarti mencapai 40 juta lebih yang sudah di godok oleh pihak sekolah, ucapnya.
Padahal kata sumber kalau sekolah tersebut (SMPN 7 Malteng) memiliki 400 lebih jumlah siswa berarti memiliki dana bos mencapai ratusan juta rupiah.
Kalau Dana Bos mencapai ratusan juta rupiah, berarti pihak sekolah bisa menggunakannya untuk pemasangan wi fi dan bukan harus di bebankan kepada orang tua murid, kesal sumber.
Kendati demikian sumber berharap agar dengan di lakukannya pungutan tersebut, dia (sumber) meminta agar Pj Bupati Malteng melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malteng segera melakukan evaluasi kinerja pihak sekolah sehingga tidak terjadi keresahan bagi orang tua murid di SMP Negeri 7 Malteng tersebut, pintanya. (SP8)
