SirimauPos
SirimauPos
SirimauPos

SirimauPos SirimauPos

Dapur Makanan Bergiizi di Ambon Belum Difungsikan, Kolatlena Bakal Berkoordinasi Dengan BGN

Ambon, Sirimaupos.com-  Anggota DPR RI dari Komisi VIII, Alimudin Kolatlena, Selasa (29/4/2025) melakukan kunjungan ke Yayasan Pelita Prabu Berjaya Indonesia yang berada di kawasan Kuda Mati Ambon guna menyerap aspirasi terkait dengan persiapan pelaksanaan program Makanan Bergizi yang menjadi salah satu program pemerintah pusat dalam menyediakan makanan bergizi bagi siswa.

Dalam kunjungan tersebut, Kolatlena bertemu dengan pengurus Yayasan Pelita Prabu Berjaya Indonesia yang ditunujuk sebagai  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Ambon dengan menyediakan fasilitas  Dapur Sehat Anak Indonesia sesuai standar yang dikeluarkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN)

Sesuai dengan rencana BGN, pemerintah sudah siap melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai 2 Januari 2025. Dalam proses uji coba selama beberapa bulan terakhir, pemerintah telah menemukan format ideal dalam proses pelaksanaannya, dan pemerintah juga telah mulai penyediaan bahan baku, operasional unit pelayanan, pengiriman makanan ke sekolah, sampai pengelolaan limbah di beberapa wilayah di Indonesia.

Namun untuk di Maluku, khususnya di Kota Ambon masih terkendala karena sampai  saat ini belum di louching oleh BGN sehingga Dapur Sehat Anak Indonesia  yang dibangun oleh Yayasan Prabu Berjaya Indonesia belum dapat beroperasional sementara janji dari BGN untuk melauching operasional unit layanan tersebut selalu tertunda.

Makan Bergizi Gratis adalah salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Melalui program ini, Presiden ingin mengurangi kesenjangan gizi, meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia, dan membentuk SDM unggul yang mampu bersaing di masa depan.

Dalam kunjungan di Yayasan Prabu Berjaya Indonedsia, Kolatlena  ingin memastikan kesiapan SPPG untuk memulai program ini secara di Maluku.

Sementara itu Kepala Unit SPPG Dapur  Sehat Anak Indonesia (DSAI), Joe Hayat kepada wartawan mengemukakan bahwa Unit Pelayanan (DSAI) telah menyiapkan fasilitas penunjang operasional dan siap beroperasi sesuai arahan BGN.

DSAI setiap harinya akan menyedian bahan baku seperti sayur, telur, ayam, dan lain-lain datang pada pukul 16.00 WIB. Bahan baku langsung dibersihkan menggunakan air mengalir di tempat khusus, kemudian diproses agar siap dimasak.

Joe  menjelaskan pegawai di Unit Pelayanan DSAI terdiri dari kepala unit, wakil kepala unit, ahli gizi yang bertugas sebagai pengawas produksi dan kualitas, akuntan yang fokus mengawasi pengadaan bahan pangan, asisten lapangan yang tugasnya mengawasi pemeliharaan dan pengantaran.

Sedangkan pegawai operasional terdiri dari juru masak, petugas persiapan, pengolahan, pemorsian, pengemasan, distribusi, petugas petugas kebersihan, dan pencuci peralatan makan. Setiap hari, mereka bekerja menyediakan makanan untuk 3.500 siswa.

“Pekerja di Unit Pelayanan DSAI  merupakan warga lokal. Artinya, program ini tidak hanya meningkatkan pemenuhan gizi terhadap anak, tapi juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar berupa penyediaan tenaga kerja, ,” Joe.

Fasilitas di Unit Pelayanan DSAI  sudah sesuai standar yang Badan Gizi Nasioanl (BGN) dimana, proses memasak dimulai pukul 01.00 hingga sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah itu, proses pengemasan makanan di piring yang terbuat dari baja tahan karat atau stainless steel.

Joe  menambahkan di unit layanan DSAI,  semua orang yang masuk  harus menggunakan alas kaki khusus, masker, dan penutup kepala atau hairnet. Pegawai juga sudah disiapkan dilengkapi dengan seragam dan perlengkapan masak yang steril.


Unit Pelayanan DSAI, mulai dari  pintu masuk, ada tempat kedatangan dan pembersihan bahan baku menggunakan air mengalir. Kemudian, ada gudang kering, gudang basah, ruang peralatan dapur, tempat mencuci piring dilengkapi air panas, ruang masak, dan mobil boks tertutup untuk mendistribusikan makanan.

“DSAI sudah 100% siap mendukung Program Makan Bergizi Gratis di Kota Ambon. “Kami sangat menjaga kualitas makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi siswa, semua ini diawasi langsung oleh ahli gizi untuk memastikan porsi dan kualitasnya sesuai standar,” kata Joe.

Joe mengaku sudah dijanjikan oleh BGN untuk lounhing namun terus tertunda sehingga pihak yayasan harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi untuk persapkan lounching.  Dirinya juga mempertanyakan keterlambatan oleh BGN, padahal unit layanan DSAI sudah mempersiapkan semua kebutuhan operasional sesuai arahan BGN.

“Terakhir kami dijanjikan tanggal 28 April kemarin, tapi lagi-lagi ditunda, kami berharap agar BGN segera melauching penggunaan unit layanan DSAI sehingga baik peralatan operasional, tenaga kerja maupun bahan-bahan yang sudah disiapkan tidak mubasir,” harap Joe.

Menanggapi, persoapan tersebut, Anggota DPR RI Alumudin Koletlena berjanji akan segera berkoordinasi dengan BGN supaya apa yang menjadi kendala dalam operasional penyediaan makanan bergizi gratis di Ambon dapat segera direalisasikan sesuai dengan rencana pemerintah pusat. (mn)

SirimauPos SirimauPos SirimauPos SirimauPos SirimauPos SirimauPos
SirimauPos SirimauPos SirimauPos
error: Konten Dilindungi !