Ambon, Sirimaupos.com – Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa (HL) dan Abdullah Vanath (AV) secara resmi mendaftar di KPU Maluku, Rabu (28/8/2024).
Pasangan HL-AV tiba di KPU Maluku, pada pukul 10.00 WIT dan disambut oleh ketua KPU Maluku M Shadek Fuad S.H dan lima anggota Komusioner KPU serta Bawaslu dan langsung menyerahkan berkas untuk diperikasa oleh komisioner KPU
HL-AV didampingi oleh sejumlah pimpinan partai politik dan simpatisan Ketika menuju KPU Provinsi Maluku di Tantui Ambon.
Selain itu, nampak juga ketua Kadin Maluku Sam Latuconsina, Mantan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno dan sejumlah tokoh penting lainnya.
Pasangan HL-AV diterima Ketua komisioner KPU Maluku dan menyerehakan berkas pendaftaran yang sudah diperiksa oleh Komusioner KPU Maluku.
Ketua KPU Maluku, M Shadek Fuad S.H mengemukakan kalau pasangan calon HL-AV adalah pasangan yang pertama mendaftar pada hari kedua sejak pendaftaran dibuka oleh KPU Maluku sejak tanggal 27 Agustus hingga tanggal 29 Agustus 2024.
“Secara resmi dokumen ini lengkap, dan selanjutnya kami akan melakukan verifikasi terhadap seluruh dokumen calon, sebelum nanti sampai dengan masa penetapan pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Maluku,”ujarnya
“Kami berharap verifikasi nanti, kami memenuhi syarat. Kalau belum ada, nanti dalam tahapan perbaikan, kami akan melakukan perbaikan sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang diperintahkan KPU,” ungkap Hendrik Lewerissa usai pendaftaran di KPU.
Dalam keterangan pers yang digelar di Kantor KPU Maluku, Calon Gubernur Maluku periode 2024-2029, Hendrik Lewerissa mengemukakan sudah memenuhi semua persyaratan yang dipersyaratkan oleh KPU.
“Tadi semua persyaratan telah kami penuhi termasuk di dalamnya tentu surat pengunduran diri khusus untuk periodisasi 2019-2024. Karena itu yang wajib untuk kita ajukan pertama untuk pengunuran diri telah disiapkan. Jadi yang pasti persyaratan itu dan semua persyaratan lain telah kami sampaikan,” sebutnya.
Lewerissa berharap Pemilukada ini harus berlangsung aman walaupun ada perbedaan-perbedaan pilihan politik.
“Perbedaan-perbedaan tidak harus membuat masyarakat kita, keluarga besar kita warga masyarakat Maluku ini terpecah. Tidak boleh. Kita harus meletakkan tradisi berdemokrasi yang sehat. Ini orang bersudara. Berikanlah pilihan sesuai dengan kehendak hati masing-masing, sesuai dengan apa namanya keinginan masing-masing,” himbaunya. (*)
