
Teheran, Sirimaupos.com – Berita tewasnya pemimpin biro poitik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran Iran menjadi viral dan mengejutkan dunia.
Hamas menyebut dalam pernyataan resminya bahwa Ismail Haniyeh, pemimpin politik mereka, tewas terbunuh di kediamannya di Iran akibat serbuan Israel. Kelompok yang menguasai Gaza ini mendeskripsikan bahwa Haniyeh “tewas dalam serangan mematikan Zionis”.
Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal ini, namun sebelumnya berjanji untuk menghancurkan Hamas setelah serangan 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang.
Hamas mengatakan Ismail Haniyeh, yang pada April lalu kehilangan tiga putra dan empat cucunya dalam serangan udara di Gaza, sempat menghadiri upacara pelantikan presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, pada Selasa (30/07) waktu setempat.
Kehadiran Haniyeh dalam seremoni tersebut menjadi penampilan publiknya yang terakhir.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka cita untuk rakyat Palestina, untuk bangsa Arab dan Islam, dan untuk semua orang yang bebas di dunia,” ujar Hamas dalam pernyataannya.
Sebagian besar pemimpin Hamas memilih tidak banyak tampil di depan publik, sementara yang lainnya menghabiskan sebagian besar hidup mereka menghindari upaya pembunuhan oleh Israel.

Sementara itu, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah menyampaikan belasungkawa menyusul tewasnya Ismail Haniyeh di Teheran.
Dilansir Sepah News, media resmi mereka, IRGC mengatakan mereka tengah menyelidiki “penyebab dan seberapa parah dampak dari insiden tersebut” dan akan mengumumkan hasilnya.
Mereka menyebut Haniyeh dan salah satu pengawalnya meninggal secara “syahid”.
IRGC adalah kekuatan militer, politik dan ekonomi utama di Iran, dengan hubungan yang erat dengan pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.
- Siapa saja para pimpinan penting Hamas?16 Oktober 2023
- Ismail Haniyeh: ‘Pembunuhan anak-anak saya tidak akan mengubah posisi Hamas’11 April 2024
- Siapa Hamas dan bagaimana kiprahnya?9 Oktober 2023
Bagaimana Ismail Haniyeh tewas?
Pembunuhan Ismail Haniyeh dilakukan dengan rudal berpemandu yang menargetkan kediaman pribadinya di Teheran, kata sumber dari media Saudi, Al Hadath.
Media tersebut melaporkan rudal itu menghantam kediaman Haniyeh sekitar pukul 02:00 waktu setempat – sebagaimana yang juga disebutkan oleh media pemerintah Iran.
Media Fars, yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, menyebut Haniyeh ditempatkan di sebuah kediaman untuk para veteran di bagian utara Teheran, dan bahwa ia terbunuh oleh “proyektil dari udara”.

Kematian Haniyeh terjadi hanya beberapa jam setelah Israel mengeklaim mereka membunuh komandan militer utama Hizbullah, kelompok milisi yang berbasis di Lebanon, yang juga didukung oleh Iran.
Israel mengatakan pihaknya membunuh Fuad Shukr dalam serangan udara, sebagai pembalasan atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada akhir pekan silam.
Shukr dilaporkan bertanggung jawab atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel pada Sabtu (27/07).
Serangan itu menewaskan 12 orang yang kebanyakan merupakan anak-anak. Di sisi lain, Hizbullah menyanggah keterlibatan mereka dalam serbuan itu.(*)